Teknik Mendongeng Untuk Mengembangkan Karakter Anak Dan Literasi Di Sekolah


FKIP PGSD Universitas Esa Unggul
FKIP PGSD Universitas Esa Unggul

Teknik Mendongeng Untuk Mengembangkan Karakter Anak Dan Literasi Di Sekolah

FKIP PGSD Universitas Esa Unggul menggelar Seminar Nasional pada tanggal 10 April 2017 dengan tema “Teknik Mendongeng untuk Mengembangkan Karakter Anak dan Literasi di Sekolah”  dengan Pemaparan materi teknik mendongeng oleh Agung Cahya Karyadi M.Pd (Founder ICHLASS Foundation, Pendongeng dan Praktisi PAUD).
Acara ini di gelar untuk membuka wawasan para mahasiswa FKIP PGSD Universitas Esa Unggul untuk membangun karakter anak serta untuk mendekatkan hubungan antara anak dengan orang tua dan guru, bahwa dengan mendongeng, kita dapat mengembangkan aspek emosional anak.
Sejak dulu dongeng sangat dinanti dan diminati oleh anak-anak usia Sekolah Dasar maupun usia dini, karena dunia anak adalah dunia bermain dan dunia bercerita (mendongeng). Belajar dilakukan dengan atau sambil bermain. Melalui bermain anak akan dapat memuaskan tuntutan dan kebutuhan perkembangan dimensi motorik dengan melakukan koordinasi otot kasar, kognitif, kreativitas, bahasa, emosi, sosial nilai dan sikap hidup. Sedangkan melalui dongeng anak akan memuaskan rasa keingintahhuan, sikap ingin meniru dan ingin mencoba melakukan sesuatu.
Tidak ada anak yang tidak senang mendengarkan dongeng. Entah itu dongeng yang dibacakan atau dongeng yang sudah melekat di benak orang tua. Apalagi dengan cara penyampaian dan improvisasi yang membuat anak tidak merasa digurui atau diperintah. Pesan moral melalui dongeng tidak disampaikan secara gamblang, dogmatis sehingga anak tidak jenuh.
Mendongeng (storytelling) memiliki banyak manfaat. Misalnya, mengembangkan daya pikir dan imajinasi anak, mengembangkan kemampuan bebicara anak, mengembangkan daya sosialisasi anak dan yang terutama adalah sarana komunikasi anak dengan oangtuanya, atau antara pendidik dengan peserta didiknya.
10 Trik dalam mendongeng
  1. Jangan ‘Jaim” alias jaga image di depan anak-anak.
  2. Tenangkan diri anda
  3. Buatlah diri anda menjadi sangat antusias dengan anak-anak.
  4. Jangan terburu-buru mengucapkan dialog atau membuka cerita.
  5. Buatlah teknik muncul yang baik dan menarik.
  6. Mulailah mendongeng dengan suara yang lantang dan meyakinkan.
  7. Lakukan setiap  adegan secara sungguh-sungguh dan penghayatan penuh .
  8. Jangan panik jika anak-anak gaduh.
  9. Jangan melawan suara gaduh dengan suara yang kuat pula.
  10. Buat ending cerita menjadi menyenangkan bagi setiap orang.
    • Satukan kembali emosi mereka dengan menyanyi bersama atau mengucapkan yel-yel dengan semangat dan serempak.
    • Setelah emosi bersatu kembali dan keadaan tenang sampaikan pesan moral yang terkandung dalam cerita.
    • Tutup cerita dengan salam hangat dan ucapan terimakasih kepada mereka karena telah mendengar dongeng anda, sehingga anak-anak merasa sangat dihargai.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Menikmati Pertunjukan Seni di Bentara Budaya Jakarta (PIC)